Kehidupan selalu menuntut lebih dari yang dikehendaki. Seperti saat kita berusaha mengerti hati orang lain. Suatu ketika ada seorang gadis kecil bernama Nene. Dia memutuskan untuk tinggal di asrama karena dia harus pindah dari sekolahnya yang lama dan bersekolah di sekolah khusus yang memiliki asrama. Ketika awal dia masuk ke asrama, semua anak asrama menyambut dia, memberi penjelasan tentang peraturan-peraturan yang ada disana. Bahkan memberi tahu cara-cara membolos, dan menambah jatah makanan. Setelah 8 bulan berlalu, keadaan juga berubah derastis. Teman-teman satu asramanya mulai menjauh. Ketika dia melakukan sesuatu yang butuh bantuan, dia harus berusaha sendiri. Padahal dulu dia selalu mendapatkan bantuan dari mereka. Seperti mengangkat barang, bersih-bersih ruangan. Dia mendapat celaan juga ketika melakukan kegiatan. Berbicara sedikit juga dicela atau kalau tidak dicuekin. Di dalam hatinya ‘OH Tuhan… Kok jadi kayak gini ??’ Kehidupan di asrama hijaunya pun menjadi tidak menyenangkan dan tak seindah dulu lagi. Sekarang dia hanya berkata ‘iya’ atau ‘tidak’. Mungkin bisa juga hanya mengangguk saja atau bahkan diam seribu bahasa. Ketika waktu-waktu tertentu, saat dia bersama teman-temannya, mungkin menonton TV, dia ikut tertawa namun hatinya terluka karena menangis. Betapa sedih dirinya. Suatu kesempatan, dia curhat pada kakak rohaninya. Dia harus mengampuni mereka. Akhirnya dia dapat mengampuni mereka. Dan rasanya tak ada beban lagi dalam pikirannya.
Teman-teman pembaca,, maukah kalian mengampuni orang lain juga??
About Me

- Ruth Evlyne
- Hidup manusia bagaikan sebuah buku. Tergantung kita yang ingin menuliskan cerita bagus atau sedih. Karena buku itu hanya kita yang dapat menulis. Bukan orang tua atau orang lain. Hanya kita sendiri. Setiap kisahnya akan memberikan kesan tersendiri bagi penulisnya. Maka buku yang pernah kita torehkan kisah hidup kita ini meski dengan cara apapun akan dihapus, tetap akan ada bekas di setiap halamannya. Maka kita akan tetap dapat mengingatnya selalu. Selamat membaca kisah pada lembaran buku yang aku tulis ini....
Jumat, 20 Mei 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Mengampuni butuh pengorbanan :)
angel, aku yo lagi berusaha...
Posting Komentar