skip to main | skip to sidebar

My life

About Me

Foto saya
Ruth Evlyne
Hidup manusia bagaikan sebuah buku. Tergantung kita yang ingin menuliskan cerita bagus atau sedih. Karena buku itu hanya kita yang dapat menulis. Bukan orang tua atau orang lain. Hanya kita sendiri. Setiap kisahnya akan memberikan kesan tersendiri bagi penulisnya. Maka buku yang pernah kita torehkan kisah hidup kita ini meski dengan cara apapun akan dihapus, tetap akan ada bekas di setiap halamannya. Maka kita akan tetap dapat mengingatnya selalu. Selamat membaca kisah pada lembaran buku yang aku tulis ini....
Lihat profil lengkapku

Senin, 26 Oktober 2009

DIsaat daku tua.....

Disaat Daku Tua
Disaat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu,
maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku.
Disaat daku menumpahkan kuah sayuran di bajuku,
disaat daku tidak lagi mengingat cara mengikat tali sepatu,
ingatlah saat-saat bagaimana daku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya.
Disaat daku dengan pikunnya mengulang terus-menerus ucapan yang membosankanmu,
bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku.
Dimasa kecilmu, daku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah saya ceritakan ribuan kali, hingga dirimu terbuai dalam mimpi.
Disaat daku membutuhkanmu untuk memandikanku,
janganlah menyalahkanku. Ingatlah dimasa kecilmu, bagaimana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?
Disaat daku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern,
janganlah menertawaiku.
Renungkanlah bagaimana daku dengan sabar menjawab setiap "mengapa" yang engkau ajukan disaat itu.
Disaat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan,
ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku.
Bagaikan dimasa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan.
 
Disaat daku melupakan topik pembicaraan kita,
berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya.
Sebenarnya, topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkau berada di sisiku untuk mendengarkanku, daku telah bahagia.
Disaat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih.
Maklumilah diriku, dukunglah daku, bagaikan daku terhapadmu disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan.
Dulu daku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini,
kini temanilah daku hingga akhir jalan hidupku.
Berilah daku cinta kasih dan kesabaranmu,
daku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur.
Di dalam senyumku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga padamu.
Diposting oleh Ruth Evlyne di 20.32 0 komentar
Postingan Lebih Baru » « Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Google Website Translator Gadget

Breaking News

Santa

Blog Archive

  • ►  2016 (1)
    • ►  Juli (1)
  • ►  2014 (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2012 (45)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (23)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2011 (8)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (3)
  • ►  2010 (6)
    • ►  Juli (2)
    • ►  April (4)
  • ▼  2009 (3)
    • ►  November (1)
    • ▼  Oktober (1)
      • DIsaat daku tua.....
    • ►  September (1)

Pengikut

Visitor

free counters

My life

Memuat...
 
Copyright © My life. All rights reserved.
Blogger templates created by Templates Block
Wordpress theme by Uno Design Studio